Semua layanan bukaelektro.com dipindahkan ke situs AIESIE
https://www.aiesie.com
(Aksi Ide Eksperimen Sains Ilmu Elektronika)

Sunday, February 26, 2017

Mengatasi MemoryPressureReliever exception Pada Atmel

Cara Mengatasi Pesan Error Atmel.VsIde.AvrStudio.Utils.MemoryPressureReliever exception Pada Atmel Studio | Yaa, mungkin bagi perancang program (programmer) sudah tidak asing lagi dengan software atau aplikasi yang satu ini. Saya disini tidak akan menjelaskan lebih lanjut mengenai atmel, namun saya hanya akan membahas masalah yang pernah saya alami pada saat menjalankan Atmel Studio ini.

Sedikit cerita, awalnya laptop saya sudah terinstal oprasi sistem (OS) windows 10 yang bukan versi final. Karena saya ditunjuk oleh pihak sekolah untuk mengikuti suatu ajang atau lomba keterampilan elektronika dan salah satunya ada menggunakan software Atmel Studio akhirnya saya menginstallnya.
Atmel Studio error
Pada awalnya, saya tidak mendapatkan masalah yang bearti dalam mengoprasikan aplikasi Atmel Studio 7 ini. Sayapun pernah mencoba memprogram suatu IC ATmega..... (berapa gitu) untuk membuat running led atau led berjalan. Dan sudah pasti saya tidak menemukan masalah yang berkaitan dengan software atmel ini.

Setelah beberapa bulan tidak menggunakan software atmel studio ini, saya pun melakukan update Windows 10 ke versi final (1607). Walaupun proses update memakan waktu yang lama sekali, tapi alhamdulillah update windows berhasil dilakukan. Dan baru kemarin tanggal 24 Febuari 2017 ketika saya mau membuka kembali aplikasi atmel ini muncul pesan error "An error occurred in the AVRGCC Project Wizard. The wizard execution will be cancelled. The type initializer for 'Atmel.VsIde.AvrStudio.Utils.MemoryPressureReliever' threw an exception."

Wah.. Sayapun langsung kebingungan kenapa bisa jadi seperti ini. Saya pun berusaha mencari-cari pemecahan masalahnya di internet namun akhirnya tidak mendapatkan hasil. Sayapun akhirnya mencoba meng-uninstall atmel studio ini kemudian saya lakukan install ulang aplikasi, namun hasilnya masih tetap sama tak ada perubahan.
Baca Juga : Tutorial Membuat Skema Rangkaian di Eagle Lengkap
Keesokan harinya, saya kembali mencari diinternet dan menemukan suatu forum yang membahas hal yang sama berkaitan dengan masalah yang saya alami. Rupanya masalah ini juga dirasakan oleh orang-orang yang melakukan update windows persis yang saya lakukan sebeumnya.

Langsung to the point saja rupanya masalah ini dapat diatasi dengan cara mengganti file utilities.dll yang ada pada directory tempat anda menginstall program Atmell Studio ini. Untuk file utilitiesnya sendiri bisa anda unduh pada link yang telah saya sediakan. Selanjutnya mari kita ikuti cara cara mengatasi pesan error "An error occurred in the AVRGCC Project Wizard. The wizard execution will be cancelled. The type initializer for 'Atmel.VsIde.AvrStudio.Utils.MemoryPressureReliever' threw an exception." pada Atmel Studio :
  1. Unduh dulu file utilities.zip nya dengan klik disini kemudian di extract
  2. Kemudian pergi ke directory tempat anda menginstall Atmel Studio. Kalau saya ada di C > Program Files (X86) > Atmel > Studio > 7.0
  3. Search atau cari pada folder tersebut dengan kata "Utilities.dll"
  4. Anda akan menemukan 2 files Utilities.dll tersebut. Gantikan kedua files tersebut dengan file yang telah anda download dan sudah di extract.
  5. Terakhir, silahkan restart dan buka ulang Atmel Studio anda. Insya Allah masalah ini akan teratasi
Nah, itulah cara mengatasi pesan error "An error occurred in the AVRGCC Project Wizard. The wizard execution will be cancelled. The type initializer for 'Atmel.VsIde.AvrStudio.Utils.MemoryPressureReliever' threw an exception." Saya sendiri sudah berhasil mengatasi pesan error tersebut. Selamat mencoba dan semoga berhasil.

Saturday, February 25, 2017

Pengertian dan Fungsi Setiap Pin IC 4017

Pengertian dan Fungsi Setiap Kaki IC 4017 | IC 4017 adalah suatu rangkaian terpadu yang berfungsi sebagai decade counter (Penghitung interval). Maksud dari decade counter yakni dapat merubah salah satu output menjadi berlogika tinggi secara bergantian dari output 0 hingga ke output 9 sehingga total output rangkaian ini berjumlah sepuluh buah dengan total pin/kaki sebanyak 16 dan memiliki fungsinya masing masing.

IC 4017 sendiri dikendalikan dengan clock atau pulsa (gelombang kotak) yang nantinya akan menentukan kecepatan perpindahan output dari IC 4017 itu sendiri. semakin tinggi frekuensi dari clock yang dimasukan ke kaki 14 pin ic 4017, maka akan semakin cepat pula perpindahan logika dari output IC tersebut.
IC 4017
Gambar 1. IC 4017
Agar IC 4017 ini dapat berkerja sebagai mana mestinya, tentunya diperlukan rangkaian tambahan. Rangkaian tambahan tersebut adalah rangkaian clock yang menggunakan IC NE555. Bagi anda yang masih bingung mengenai rangkaian clock atau masih mau mempelajari rangkaian ini lebih lanjut bisa baca postingan saya dibawah ini.
IC 4017 ini memiliki banyak kegunaaan, diantaranya sebagai decade counter, counter (penghitung), flip-flop, timer, dan lain-lain. Saya sendiri juga pernah membuat rangkaian saklar menggunakan sensor suara menggunakan IC 4017 yang bisa anda lihat sendiri di link berkut ini : Rangkaian Saklar Sensor Suara.

Nah, setelah kita membahas mengenai IC 4017 ini, yuk kita lanjutkan pembahasan selanjutnya tentang fungsi setiap pin atau kaki pada IC 4017 ini. Sekedar info, IC 4017 memiliki 16 pin dengan pin 8 sebagai ground dan pin 16 sebagai VCC yang tentunya wajib anda hubungkan di masing-masing input tegangan. Oke untuk lebih memudahkan pembahasan lihat gambar berikut ini.
Nama PIN 4017
Gambar 2. Nama Seriap Pin IC 4017
Pin 1, Berfungsi sebagai output/keluaran 5
Pin 2, Output keluaran urutan 1
Pin 3, Output keluaran 0
Pin 4, Output keluaran 2
Pin 5, Output keluaran 6
Pin 6, Output Keluaran 7
Pin 8, Sebagai ground, atau supply tegangan 0 volt
Pin 9, Output keluaran 8
Pin 10, Output keluaran 4
Pin 11, Output keluaran 9

Pin 12, Carry Out. Untuk fungsi carry out sendiri yakni untuk menambahkan jumlah output pada IC selanjutnya. Jadi misalkan anda ingin menambahkan lebih dari 10 output maka anda harus menambahkan IC dengan cara pin 12 Carry out IC 4017 dihubungkan ke pin 14 IC 4017 yang lainnya. Namun berdasarkan yang saya baca pada salah satu website, jika kita menggunakan pin 12 carry out ini, maka nilai clock akan 10 kali lebih lambat dari sebelumnya.

Pin 13, Enable Input, biasa juga disebut dengan clock enable. Fungsinya yakni untuk mengaktifkan jalannya clcok ke IC 4017 jika diberi tegangan negatif. Namun jika anda beri tegangan positif maka clcok yang dijalankan akan dijeda atau di-pasuse. Untuk itulah pada rangkaian running led, pin 13 sering dihubungkan ke terminal ground.

Pin 14, Clock Input. Fungsinya sebagai masukan clock dan biasanya clcok dibuat menggunakan IC NE 555. Pergeseran logika tinggi pada IC 4017 ini ditentukan berdasarkan masukan pin 14 IC ini. Rangkaian clcok-nya sendiri bisa anda lihat di Rangkaian Clock IC 555 Sederhana

Pin 15, Reset. Seperti namanya fungsi reset sendiri adalah untuk mereset atau mengatur ulang kerja dari IC 4017 ini sehingga pergeseran logika pada output IC 4017 ini akan dimulai lagi dari output 0. Jika pin reset diberi tegangan postif atau logika tinggi, maka output 0 IC 4017 ini akan berlogika tinggi dan kesembilan output lainnya akan berlogika 0 atau rendah. Namun jika diberi tegangan negatif, maka pin reset akan nonaktif.

Pin 16, VCC. Sebagai masukan tegang Positif. Untuk IC 4017 ini, akan berkerja jika pin 16 diberi tegangan antara +3 Volt DC hingga +15 Volt DC.

Nah, sebagai tambahan dari saya. Jika anda hanya ingin menggunakan misalnya 5 output saja pada IC 4017 ini. Bearti yang akan aktif nantinya Out 0, Out 1, Out 2, Out 3, dan Out 4. Anda hanya mesti mengubungkan output 5 IC 4017 ini ke pin Reset. Jika anda ingin berhenti di output 7 maka anda hanya perlu menghubungkan output 8 ke pin reset IC 4017 ini, dan begitu seterusnya.



Sunday, February 12, 2017

Rangkaian Catu Daya Simetris Sederhana

Membuat Power Supply Tegangan Simetris | Setelah sebelumnya saya membahas tentang Rangkaian Catu Daya Tunggal Sederhana, kali saya akan membahas mengenai rangkaian catu daya atau power supply simetris. Simetris disini artinya tegangan out ganda, ada (+), (-), dan kemudian grond (0). Rangkaian catu daya simetris ini biasanya juga digunakan pada trafo jenis CT (Center Tap).

Power supply sendiri memiliki peran penting dalam penggunaannya, karena seperti namanya tadi "power supply" yang artinya suplay tegangan agar suatu rangkaian elektronika bisa berkerja dengan baik. Besarnya nilai tegangan pada output catu daya tentunya dipengaruhi oleh tegangan input catu daya yakni tegangan output = tegangan input x 2.
Catu Daya Simetris
Gambar 1. Rangkaian Catu Daya Simetris
Bedanya rangkaian diatas dengan catu daya tunggal yakni pada jumlah output rangkaiannya. Pada catu daya tunggal, hanya terdiri dari ground (0) dan positif (+), sedangkan pada catu daya simetris terdapat 3 output yakni (+), (0), (-). Pada jumlah kapasitornya-pun terdiri dari 2 buah yang berfungsi untuk menekan riple pada masing masing tegangan output.

Untuk Kapasitor, semakin besar nilai kapasitor (elco) yang anda gunakan, tentu akan semakin baik pula rangkaian akan berkerja, karena kapasitor dapat menyimpan lebih banyak muatan listrik. Selain itu perhatikan juga nilai tegangan kerja dari kapasitor tersebut, sesuaikan dengan tegangan catu daya yang anda gunakan, semakin tinggi semakin aman pula. Apabila tegangan kerja elco lebih kecil dari tegangan catu daya yang digunakan, maka akan mengakibatkan kapasitor jebol atau meledak.

Baca Juga : Rangkaian Catu Daya Tunggal Sederhana 
Untuk dioda sendiri, saya sendiri menggunakan dioda 1N4004 yang dapat mengalirkan arus sebesar 2 ampere sehingga pas untuk trafo 2 ampere. Apabila anda menggunakan trafo 3 ampere, maka gunakanlah dioda yang lebih besar seperti dioda tipe 1N5401. Jika arus trafo mencapai 5 ampere maka gunakan juga dioda yang 5 atau 6 ampere.

Seperti yang saya katakan diawal tadi, besar tegangan input tidak akan sama dengan tegang output. Hal ini terjadi karena arus ac mengalami perubahan yang diakibatkan oleh dioda. Jadi jika anda menggunakan tegangan input sebesar 12 volt AC maka pada output anda tinggal mengalikannya dengan 2, Sehingga diperoleh Vout = 12 x 2 = 16,97 Volt sesuai teori. Namun dalam kenyataannya tidak sampai segitu berdasarkan pengalaman saya.

Power supply simetris atau catu daya simetris ini, paling sring digunakan pada power amplifier BTL dan OCL. Karena memerlukan 3 output tegangan catu daya. Jika anda menggunakan catu daya simetris pasti bisa anda jadikan catu daya tunggal dengan memfungsi 2 output saja. Namun jika anda menggunakan catu daya tunggal, anda tidak bisa menjadikannya catu daya simetris.

Friday, February 10, 2017

Rangkaian Catu Daya Tunggal Sederhana

Membuat Rangkaian Catu Daya Tunggal | Catu daya atau yang lebih sering disebut power supply merupakan suatu rangkaian yang pada umumnya mengkonversi arus AC (bolak-balik) ke DC (arus searah. Dengan menggunakan 4 dioda yang berkerja secara bergantian, maka akan diperloah arus dc gelombang penuh namun dengan ripple, karena akibat bias dari arus AC itu sendiri.

Nah, tentunya power supply sendiri memiliki peran penting dalam penggunaannya, karena seperti namanya tadi "power supply" yang artinya suplay tegangan agar suatu rangkaian elektronika bisa berkerja dengan baik. Besarnya nilai tegangan pada output catu daya tentunya dipengaruhi oleh tegangan input catu daya yakni tegangan output = tegangan input x 2.
Catu Daya Tunggal
Gambar 1. Rangkaian Catu Daya Tunggal
Gambar diatas merupakan rangkaian catu daya tunggal. Terlihat ada 4 buah dioda yang saling hubung satu sama lain. kemudian pada bagian outputnya ditambah sebuah kapasitor (elco) untuk menekan riple yang dihasilkan dioda. Fungsi lainnya dari kapasitor pada rangkaian catu daya yakni mengurangi tingkatan dengung yang dihasilkan amplifier.

Jika seandainya anda menggunakan trafo non CT maka anda hanya perlu menggunakan 2 buah dioda saja yang dihubungkan ke aliran ac atau fasa trafo, lalu 0 trafo langsung dihubungkan ke ground saja sehingga rangkaian lebih simpel atau sederhana.

Semakin besar nilai kapasitor (elco) yang anda gunakan, tentu akan semakin baik pula rangkaian akan berkerja, karena kapasitor dapat menyimpan lebih banyak muatan listrik. Selain itu perhatikan juga nilai tegangan kerja dari kapasitor tersebut, sesuaikan dengan tegangan catu daya yang anda gunakan, semakin tinggi semakin aman pula. Apabila tegangan kerja elco lebih kecil dari tegangan catu daya yang digunakan, maka akan mengakibatkan kapasitor jebol atau meledak.

Untuk dioda sendiri, saya sendiri menggunakan dioda 1N4004 yang dapat mengalirkan arus sebesar 2 ampere sehingga pas untuk trafo 2 ampere. Apabila anda menggunakan trafo 3 ampere, maka gunakanlah dioda yang lebih besar seperti dioda tipe 1N5401. Jika arus trafo mencapai 5 ampere maka gunakan juga dioda yang 5 atau 6 ampere.

Seperti yang saya katakan diawal tadi, besar tegangan input tidak akan sama dengan tegang output. Hal ini terjadi karena arus ac mengalami perubahan yang diakibatkan oleh dioda. Jadi jika anda menggunakan tegangan input sebesar 12 volt AC maka pada output anda tinggal mengalikannya dengan 2, Sehingga diperoleh Vout = 12 x 2 = 16,97 Volt sesuai teori. Namun dalam kenyataannya tidak sampai segitu berdasarkan pengalaman saya.

Thursday, February 9, 2017

Rangkaian Power Supply Variabel Sederhana IC LM317

Membuat Rangkaian Power Supply Variabel LM317 | Power supply atau yang biasa juga disebut catu daya, merupakan suatu rangkaian yang menyediakan supply tegangan untuk megaktifkan rangkaian elektronik atau perangkat listrik. Power supply sendiri biasa terdiri dari rangkaian penyearah dan komponen kapasitor untuk menekan ripple dari keluaran penyearah.

Pada rangkaian yang lebih sederhana, power supply atau catu daya hanya terdiri dari 4 dioda penyearah atau dioda bridge dan satu kapasitor untuk catu daya tunggal (untuk trafo non CT) atau 2 kapasitor untuk catu daya simetris (untuk trafo CT). Dan yang pasti besarnya tegangan output bergantung dari tegangan input. Namun untuk rangkaian yang satu ini, saya akan membahas power supply variabel saja, artinya nilainya bisa bisa diubah.
Power Supply Variabel LM317
Gambar 1. Rangkaian Power Supply Variabel LM317
Pada rangkaian power supply variabel IC LM317 diatas, sebenarnya trafo yang digunakan adalah yang berjenis CT (Center Tap). Hanya saja, pada bagian ct-nya tidak digunakan tetapi hanya AC1 dan AC2 yang masing-masing bertegangan 9 Volt.

IC LM317 pada rangkaian diatas merupakan IC regulator variabel untuk tegangan postif. Pada rangkaian diatas juga terdapat potensiometer untuk mengatur tegangan output pada rangkaian power supply variabel diatas. Rangkaian ini dapat mengatut tegangan keluaran antara 1,25 volt DC hingga 20 Volt DC.
Gambar Project Power Supply Variabel
Gambar 2. Gambar Project Power Supply Variabel LM317
Nah, gambar diatas adalah hasil kerja saya dalam membuat rangkaian power supply variabel diatas. Jika anda perhatikan, saya mengganti nilai dari kapasitor C1 yang semula bernilai 1000uF menjadi 4700uF, agar muatan yang disimpan kapasitor lebih besar sehingga dapat menekan ripple dengan lebih baik.

Untuk IC LM317 sendiri, saya sarankan anda menggunakan heatsink sebagai pendinginnya untuk mencegah terjadinya overheat atau panas yang berlebihan. Dan juga jangan lupa untuk memasang fuse di output rangkaiannya untuk mencegah terjadinya konsleting yang bisa menyebabkan rangkaiannya rusak.
Baca Juga : Pengertian dan Fungsi Relay Dalam Elektronika
Rangkaian diatas juga telah berhasil saya ujicobakan, dan berkerja dengan sangat baik. Untuk trafonya sendiri saya gunakan trafo yang 1 ampere dan dioda 2 ampere. Rangkaian power supply ini biasa saya gunakan untuk ujicoba rangkaian yang saya buat, karena tegangan keluaran dari rangkaian ini dapat diatur sesuai kebutuhan.

Tuesday, February 7, 2017

Rangkaian Saklar Dengan Sensor Cahaya IC 555

Membuat Saklar Dengan Sensor Cahaya | Saklar sensor cahaya ini menggunakan LDR sebagai komponen pendeteksi cahaya. Resistansi pada LDR akan berubah-ubah tergantung dari intensitas cahaya yang mengenainya. Jika intensitas cahaya yang mengenai LDR semakin kecil maka tahanan LDR akan semakin besar, dan jika cahaya yang mengenai LDR besar, maka tahanan pada LDR akan mengecil.

Rangkaian saklar sensor cahaya ini, juga menggunakan IC 555 sebagai pengendali rangkaiannya. Pada rangkaian ini IC 555 akan berkerja untuk mengaktifkan relay, sehingga dapat mengendalikan beban yang lebih besar seperti lampu rumah yang memerlukan sumber tegangan PLN. Berikut ini, skema rangkaian saklar dengan sensor cahaya.
Rangkaian Saklar Sensor Cahaya
Gambar 1. Rangkaian Saklar Sensor Cahaya
Membuat Saklar Dengan Sensor Cahaya | Saklar sensor cahaya ini menggunakan LDR sebagai komponen pendeteksi cahaya. Resistansi pada LDR akan berubah-ubah tergantung dari intensitas cahaya yang mengenainya. Jika intensitas cahaya yang mengenai LDR semakin kecil maka tahanan LDR akan semakin besar, dan jika cahaya yang mengenai LDR besar, maka tahanan pada LDR akan mengecil.

Rangkaian saklar sensor cahaya ini, juga menggunakan IC 555 sebagai pengendali rangkaiannya. Pada rangkaian ini IC 555 akan berkerja untuk mengaktifkan relay, sehingga dapat mengendalikan beban yang lebih besar seperti lampu rumah yang memerlukan sumber tegangan PLN. Berikut ini, skema rangkaian saklar dengan sensor cahaya.
R2 pada rangkaian diatas berfungsi sebagai fit-back, sehingga nilai dari R2 sangat besar yakni 1M ohm. Pada rangkaian diatas, memang tidak digunakan pin 7 (discharge) yang kemudian akan terhubung ke kapasitor sehingga fungsi timer ditiadakan. Hal ini lah yang memnyebabkan output dari IC555 statis, dan bergantung dari LDR.

Rangkaian saklar sensor cahaya ini, sudah saya ujicobakan dan buat hingga 3 kali, jadi anda tidak perlu khawatir jika seandainya rangkaian ini tidak aktif atau tidak berkerja, asalkan anda sendiri tidak salah dalam menyusun komponen sesuai dengan skema rangkaian diatas.

Output relay pada rangkaian ini ada 2, kedua output tersebut akan saling hubung jika relay diberi tegangan kerja yang sesuai sehingga perannya seperti saklar, hanya saja yang ini saklarnya otomatis dan dikendalikan oleh komponen yang bernama LDR itu sendiri.

Dalam pembuatan rangkaian ini, usahakan buat pada papan PCB yang sekecil mungkin karena komponen yang digunakan sangat sedikit dan mudah untuk didapatkan. Usahakan juga untuk penempatan komponen LDR ditaruh dibagian paling luar dan tidak terlindung oleh benda yang bisa menutupi cahaya.

Monday, February 6, 2017

Pengertian dan Fungsi Setiap Pin IC 555

Pengertian dan Fungsi Setiap Kaki IC 555 | IC 555 atau biasa disebut pewaktu 555 merupakan sebuah sirkuit atau rangkaian terpadu yang digunakan untuk menghasilkan pewaktuan, gelombang kotak atau multivibrator (sinyal penggetar). IC ini didesain oleh Hans R. Camenzind pada tahun 1970 dan baru diperkenalkan setelah setahun kemudian yakni 1971 oleh Signetics.

Nama asli dari IC ini adalah SE555 atau NE555 dan dijuluki sebagai "The IC Time Machine" yang artinya IC mesin pewaktuan. Nama 555 diambil dari komponen penyusunnya yang didalamnya terdapat 3 resistor 5K ohm yang disusun secara seri pada sirkuit awal.

IC ini masih digunakan secara luas dikarenakan kemudahannya, kemurahannya, dan tingkat stabilitasnya yang baik. Hingga pada tahun 2008, diperkirakan 1 juta unit diproduksi setiap tahun. IC ini dalam komponen penyusunnya biasanya terdiri dari 15 resistor, 2 diode, 20 transistor dalam satu kemasan silikon yang terdiri dari 8 kaki.
Gambar 1. IC555
Gambar diatas merupakan konfiurasi dari IC 555 pada setiap pin atau kakinya. Kita bisa lihat bahwa IC ini terdiri atas 8 buah pin, 4 pin dikiri dan 4 pin dikanan. Kaki 1 ditandai dengan tanda setengah lingkaran pada ic dan disebelah kirinya. Sedangkan untuk kaki GND berada di pin 1 dan kaki VCC berada pada pin 8 IC 555 ini.
Gambar 2. Blok Diagram IC 555
Blok diagram IC 555 ini sesuai dengan gambar diatas, dimana kita lihat terdapat 2 buah komponen komperator tegangan (pembanding tegangan), rangkaian flip-flop, resistor dan lain-lain. Masing-masing blok memiliki fungsinya masing masing, sehingga rangkaian ini dapat berkerja sedemikian rupa. Berikut ini, saya akan sajikan juga komponen penyusun dari IC555 ini.
Gambar 3. Rangkaian Penyusun IC 555
Pada gambar diatas terdapat puluhan transistor yang digunakan, agar rangkaian ini berkerja. Sekilas fungsinya memang sangat sederhana ic 555 ini, tapi komponen penyusunnya sangat banyak sekali, yaa saya tidak bisa menjelaskan detail mengenai peran setiap komponen, karena jujur, saya sendiri terkejut ketika melihat komponen penyusun IC 555 yang sangat banyak ini.

Penjelasan beserta gambar diatas, saya dapatkan dari datasheet komponen IC555, jika anda ingin mendalami salah satu komponen aktif ini, anda bisa mendownload saja datasheet komponen IC555. Nah... selanjutnya kita akan bahas fungsi setiap pin IC555.

Fungsi Setiap Kaki IC 555:

  1. GND, Ground (0Volt) 
  2. TR, Trigger berfungsi sebagai pemantik atau penyulut agar pewaktuan berkerja
  3. Out, Output IC555 jadi selama dalam pewaktuan maka keluaran berada pada +VCC
  4. Reset, berfungsi menyela atau menghentikan interval pewaktuan jika diberi pula 0 volt
  5. CV, Control Voltage berfungsi sebagai pembagi tegangan sebesar 2/3 VCC
  6. Threshold, berfungsi untuk menentukan akhir pewaktuan ( pewaktuan berakhir jika Vthr dibawah 2/3 VCC)
  7. Discharge, bisanya disambungkan ke kapasitor dan berfungsi untuk pengosongan kapasitor. Selama pembuangan kapasitor menentukan interval pewaktuan
  8. V+, supply tegangan postif untuk IC555 antara 3Volt - 15Volt DC
Mungkin, anda masih bingung apa itu pewaktuan, pewaktuan sendiri merupakan lamanya tegangan output pada saat bertegangan positif (+) atau berlogika tinggi. Jadi dengan mengetahui fungsi IC555 diatas anda diharapkan dapat membuat beraneka ragam rangkaian dari IC555 ini.

IC 555 dapat digunakan untuk membuat timer waktu mundur, gelombang kotak, rangkaian mostabel, rangkaian multivibrator, rangkaian sensor dan masih banyak lagi. Untuk harga dari IC 555 ini sendiri berkisar antar 2000 hingga 5000 rupiah dan sangat mudah didapatkan ditoko elektronik.


Sunday, February 5, 2017

Rangkaian Power Amplifier BTL TDA2030

Membuat Rangkaian Amplifier TDA 2030 Bridge. Rangkaian amplifier BTL TDA2030 ini, merupakan rangkaian amplifier dengan menggabungkan 2 buah power amplifier sekali gus. Caranya adalah dengan melakukan bridge atau menghubungkan input (+) amplifier 1 ke input (-) amplifier 2 dan juga input (-) amplifier 1 ke input positif (+) 2.

BTL sendiri merupakan singkatan dari Bridge-Tied Load. Rangkaian Power Amplifier BTL ini menggunakan IC TDA2030 yang memiliki daya yg cukup besar, sehingga mesti dipasangkan heatsink atau pendingin yang besar pula. Berikut rangkaian Power Amplifier BTL TDA2030.
Rangkaian Amplifier BTL TDA 2030
Rangkaian Amplifier BTL TDA 2030
Rangkaian Power Amplifier BTL TDA2030 ini menggunakan supply tegangan +15 volt - 0 - -15 volt DC, sehingga trafo yang digunakan adalah trafo CT. Untuk arusnya sendiri, saya gunakan trafo yang 5 ampere, untuk itu dioda catu dayanya gunakan yang 5 ampere.

Rangkaian Amplifier ini menggunakan 2 buah power yang digabungkan dengan sistem bridge (jembatan). Sehingga, jika salah satu power mengalami kesalahan atau kerusakan, maka suara yang dihasilkan tidak normal. Sebenarnya rangkaian ini, bisa digunakan hanya dengan menggunakan 1 buah IC saja, dengan cara, salah satu output speaker langsung dihubungkan ke ground.
Baca Juga : Rangkaian Sensor Ketinggian Pompa Air Otomatis
Dari hasil percobaan saya dalam membuat Rangkaian Power Amplifier BTL TDA2030 ini, suara yang dihasilkan cukup besar, hal ini terjadi karena sinyal amplitudo yang masuk ke speaker 2 kali lebih besar secara teoritis. Hal yang perlu diingat juga, loudspeaker harus dihubungkan ke masing-masing amplifier dan bukan terhadap ground. Kecuali anda ingin memodifikasinya menjadi stereo.

Rangkaian Power Amplifier BTL ini seperti yang saya katakan sebelumnya, menggunakan IC TDA2030 yang memiliki daya cukup besar. Pada saat anda menyalakan rangkaian ini, jangan heran kalau panas yang dihasilkan oleh IC TDA2030 ini sangat panas, untuk itu gunakanlah heatsink yang besar juga untuk mengantisipasi terjadinya overheat pada IC.
Layout Power Amplifier BTL TDA2030
Layout Power Amplifier BTL TDA2030 
Gambar diatas merupakan layout jadi dari rangkaian amplifier BTL ini. Saya sendiri membuatnya menggunakan PCB fiber kemudian disablon menggunakan setrika dari plastik mika. Layout Amplifier BTL diatas hanya berukuran sebesar 9 x 6,7 cm. 

Bagi anda yang ingin pdf dari layout rangkaian amplifier btl tda2030 diatas, saya sudah menyiapkan link downloadnya dengan cara klik disini. Perhatkan juga layout pdf yang saya beri ini sedikit berbeda, Anda tidak perlu memasang komponen R1, dan anda juga mesti memutar komponen C3 karena C3-nya terbalik.

Rangkaian Amplifier 18 Watt IC LA4440